Pages

Sabtu, 28 Februari 2015

Gejala Listrik Statis



Gejala listrik statis adalah salah satu fenomena kelistrikan selain dari listrik dinamis. Listrik statis berkaitan dengan gejala muatan listrik yang tidak bergerak atau diam. Sebelum mengurai lebih jauh, tahukah anda apa itu listrik? Kata listrik dalam bahasa Inggris adalah electric, yang berasal dari bahasa Yunani elektron,yang berarti amber. Amber adalah pohon damar yang membatu. Sejarah kelistrikan mencata bahwa, gejala kelistrikan pertama kali diselidiki oleh Thales of Miletus tahun 640-546 SM dari Yunani. Mereka menemukan bahwa menggosokkan batu amber tersebut dan mendekatkan ke benda-benda kecil, ternyata batang amber menarik benda-benda ringan, seperti potongan daun kecil-kecil, bulu ayam ataupun debu. Peristiwa ini adalah peristiwa kelistrikan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLrwFCAfUxlmms9RHEyDR3k20IagTcgd-xCoOrbv4uwQMCWouQHd9YNf1P7b7MkwwUN6L_B7PbMAuYLIxZOnTt35Quvlc_C4KYKtt5eqStGrGrVg4FWMA7u8L_bd3w4WmG0frtNDPCYhg/s320/listrik+statis.jpg

Untuk dapat melihat gejala kelistrikan, kita dapat melakukan percobaan sederhana dengan menggosokkan penggaris plastik dengan rambut kering kemudian diletakkan ke sobekan kertas kecil-kecil. Penggaris itu akan menunjukkan efek amber atau listrik statis. Jadi, dua benda yang digosok terus bisa menimbulkan muatan listrik. Listrik disusun dari sekumpulan muatan listrik. 

Muatan listrik baru dapat dipahami dengan baik, sejak Rutherford (1871-1937) dan Niels Bohr (1885-1962) melakukan serangkaian percobaan dan menamai elektron sebagai bagian dari atom. Elektron adalah partikel pembawa muatan listrik. Elektron memiliki muatan listrik negatif (-). Karena pengaruh dari luar, misalnya digosok, diputar, atau dipengaruhi induksi, elektron-elektron dapat meninggalkan atomnya. Atom yang menerima elektron akan mengalami kelebihan muatan negatif akibat kelebihan elektron, sedangkan atom yang ditinggalkan elektron akan mengalami kekurangan elektron sehingga kelebihan proton dan dikatakan bermuatan positif.

Jadi, muatan listrik terbagi menjadi dua, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Terdapat aturan yang mengatur sifat kedua muatan listrik ini. Jika terdapat dua partikel bermuatan listrik yang sejenis (positif-positif atau negatif-negatif) saling di dekatkan, maka keduanya akan tolak menolak. Keadaan sebaliknya, jika dua partikel bermuatan listrik berlainan jenis (positif-negatif) saling di dekatkan, maka keduanya akan tarik-menarik.

0 komentar:

Posting Komentar