Pages

Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Februari 2015

Gejala Listrik Statis



Gejala listrik statis adalah salah satu fenomena kelistrikan selain dari listrik dinamis. Listrik statis berkaitan dengan gejala muatan listrik yang tidak bergerak atau diam. Sebelum mengurai lebih jauh, tahukah anda apa itu listrik? Kata listrik dalam bahasa Inggris adalah electric, yang berasal dari bahasa Yunani elektron,yang berarti amber. Amber adalah pohon damar yang membatu. Sejarah kelistrikan mencata bahwa, gejala kelistrikan pertama kali diselidiki oleh Thales of Miletus tahun 640-546 SM dari Yunani. Mereka menemukan bahwa menggosokkan batu amber tersebut dan mendekatkan ke benda-benda kecil, ternyata batang amber menarik benda-benda ringan, seperti potongan daun kecil-kecil, bulu ayam ataupun debu. Peristiwa ini adalah peristiwa kelistrikan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLrwFCAfUxlmms9RHEyDR3k20IagTcgd-xCoOrbv4uwQMCWouQHd9YNf1P7b7MkwwUN6L_B7PbMAuYLIxZOnTt35Quvlc_C4KYKtt5eqStGrGrVg4FWMA7u8L_bd3w4WmG0frtNDPCYhg/s320/listrik+statis.jpg

Untuk dapat melihat gejala kelistrikan, kita dapat melakukan percobaan sederhana dengan menggosokkan penggaris plastik dengan rambut kering kemudian diletakkan ke sobekan kertas kecil-kecil. Penggaris itu akan menunjukkan efek amber atau listrik statis. Jadi, dua benda yang digosok terus bisa menimbulkan muatan listrik. Listrik disusun dari sekumpulan muatan listrik. 

Muatan listrik baru dapat dipahami dengan baik, sejak Rutherford (1871-1937) dan Niels Bohr (1885-1962) melakukan serangkaian percobaan dan menamai elektron sebagai bagian dari atom. Elektron adalah partikel pembawa muatan listrik. Elektron memiliki muatan listrik negatif (-). Karena pengaruh dari luar, misalnya digosok, diputar, atau dipengaruhi induksi, elektron-elektron dapat meninggalkan atomnya. Atom yang menerima elektron akan mengalami kelebihan muatan negatif akibat kelebihan elektron, sedangkan atom yang ditinggalkan elektron akan mengalami kekurangan elektron sehingga kelebihan proton dan dikatakan bermuatan positif.

Jadi, muatan listrik terbagi menjadi dua, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Terdapat aturan yang mengatur sifat kedua muatan listrik ini. Jika terdapat dua partikel bermuatan listrik yang sejenis (positif-positif atau negatif-negatif) saling di dekatkan, maka keduanya akan tolak menolak. Keadaan sebaliknya, jika dua partikel bermuatan listrik berlainan jenis (positif-negatif) saling di dekatkan, maka keduanya akan tarik-menarik.

Sifat-Sifat Cahaya




Sifat-sifat Cahaya. Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya merupakan gelombang eloktromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnet. Berdasarkan jenisnya, cahaya dibedakan menjadi cahaya yang tampak dan cahaya yang tidak tampak. Cahaya tampak adalah cahaya yang jika mengenai benda maka benda tersebut akan dapat dilihat oleh manusia, contoh cahaya matahari. Cahaya tak tampak adalah cahaya yang bila mengenai benda tidak akan tampak lebih terang atau masih sama sebelum terkena cahaya. Contoh cahaya tak tampak adalah sinar inframerah dan sinar x. Cahaya tampak dibagi menjadi 2 yaitu monokromatik dan polikromatik. Monokromatik adalah satu cahaya yang terdiri dari satu warna, contohnya merah. Sedangkan polikromatik adalah satu cahaya yang terdiri dari beberapa warna, contohnya ungu, merupakan kombinasi antara merah dan biru.


Kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut, dan cahaya yang mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata. Walaupun benda terkena cahaya, jika pantulannya terhalang dari mata kita, kita tidak dapat melihat benda tersebut, misalnya suatu benda yang berada di balik tirai atau tembok. Sebuah benda dapat dilihat oleh mata kita karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata. Berdasarkan sumbernya cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  • Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan lampu;
  • Cahaya yang memancar dari benda akibat memantulnya cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, jika kamu melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna biru.
Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya yaitu Matahari, lampu, dan nyala api. Sementara itu, benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap yaitu batu, kayu, dan kertas.
Cahaya mempunyai sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya banyak manfaatnya bagi kehidupan.
1. Cahaya Merambat Lurus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq6JkW-EJrwdj0vbtYOgiNvcur-rJ_Tr4oVnWiKVdf2mUKCgF3gLHbnZr8xTth8z-_6NiiS0epPEV0JY8ykwvnj_pMG2MgcMa0p2q3HJN4b4X38QANoBWZUimKw1ukBqf3sdXlPatpAr8/s320/cahaya_merambat_lurus.gifSaat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos masuk melalui genting. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. Kegiatan yang dapat untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di samping. Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.

2. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Amatilah ketika kamu berjalan di bawah cahaya matahari. Ke mana pun kamu berjalan, selalu diikuti oleh bayanganmu sendiri. Bayang-bayang tubuhmu akan hilang ketika kamu masuk ke dalam rumah atau berlindung di balik pohon yang besar. Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Ketika cahaya mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus tubuhmu sehingga terbentuklah bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai rumahmu dan pohon yang besar. Bayangan adalah daerah gelap yang terbentuk akibat cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Bayangan dibedakan menjadi dua, yakni bayangan nyata dan bayangan maya. Bayangan maya (semu) adalah bayangan yang dapat dilihat mata, tapi tidak dapat ditangkap pada layar, sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap layar.
Berdasarkan dapat atau tidaknya di tembus cahaya, benda-benda digolongkan menjadi 3:
  • Opaque atau benda tidak tembus cahaya, Adalah benda gelap yang tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque memantulkan semua cahaya yang mengenainya. Benda semacam ini contohnya adalah buku, kayu, tembok, dan air keruh.
  • Benda Bening, yakni benda-benda yang dapat ditembus cahaya. Benda bening juga sering disebut benda transparant. Benda transparant meneruskan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya kaca yang bening dan air jernih
  • Benda Transluent Benda transluent adalah benda-benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang datang dan menyebarkan sebagian cahaya yang lainnya. Contohnya kain gorden tipis, dan beberapa jenis plastik.
3. Cahaya dapat dipantulkan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyoxHG5ftPps6-dfP6QV-KOcgLm4cCyRr4QV7JOUmwJT6xNzzpa78yJCVVgZ1pJKy9APNLJrPlzQD9gxFIJLTWAoU_dFMh-U5rvl6QOeFmGY3ZW5zcSqYQ4aHKF4-L0fAnd4gG7pHuBGA/s1600/bercermin.gif
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita. Pemantulan pada cermin, termasuk pemantulan teratur. Pemantulan teratur terjadi pada benda yang permukaannya ratadan mengkilap/licin. Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya yang datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan baur, atau pemantulan difus.

Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin cembung dan cermin cekung.

a. Cermin Datar
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin datar biasa kamu gunakan untuk bercermin. Pada saat bercermin, kamu akan melihat bayanganmu di dalam cermin. Bayangan pada cermin datar mempunyai sifat-sifat berikut.
  • Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.
  • Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
  • Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
  • Bayangan tegak seperti bendanya.
  • Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
b. Cermin Cembung (positif)
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion pada kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.

c. Cermin Cekung (negatif)
Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan semu (maya). Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik.

4. Cahaya Dapat Dibiaskan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIKLK-WIjOTSlv6OkCW83iRePIwBUYYf9YOKhp62zHN-L3LUGFClIXTImUjTXOKPJl8kkDJzcSiKBGqBAgZ1-JoOgJQKRR7I-2VuqYT36QljexT5xJAS_cTE5qcn4lwVCwPXTJMX8_3-4/s1600/pembiasan.gif
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.
Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah.

5. Cahaya dapat diuraikan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBK-dBRxQXwHM7msGFNIHqHyOkwJpx1Hr3gBacGCLM5jPMNrk0nkYAyOHQtfDksi3jYgvX26ynWlG9DT-OY2l1YSV73Q3RllB2o_Xuw1gaEVxzGgxTHBEvKxbBP4C2L336o3RN5ECB-8w/s1600/balon_sabun.gif
Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik.Cahaya putih dapat diuraikan. Saat melewati prisma, cahaya putih akan mengalami dispersi (penguraian). Contoh peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa terbentuknya pelangi. Pelangi terbentuk dari cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan di langit. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna.

Kita juga dapat mengamati peristiwa dispersi cahaya pada balon air. Kita dapat menggunakan air sabun untuk membuat balon air. Jika air sabun ditiup di bawah sinar matahari, kamu akan melihat berbagai macam warna berkilauan pada permukaan balon air tersebut.


Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai macam alat, di antaranya periskop, teleskop, kaleidoskop, dan lup.
  • Periskop
Awak kapal selam yang berada di kedalaman laut dapat mengamati permukaan laut menggunakan periskop. Periskop menerapkan sifat cahaya yang berupa pemantulan. Cahaya dari atas permukaan laut ditangkap oleh suatu cermin, kemudian dipantulkan menuju mata pengamat di dalam kapal selam.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI7nZsEBzcSMOrQvI-ii1J1Wkfa8ZZCuhXXJYEdQUTZZspr3SXHYJVqZOeWov18l_O5KWBkA4H9mnkj-2BtEDSAjo-HqlNzqO8f8hY9Q-dFlK94VyDyFQqacN0Xgt7D7jmGbqcnZy_zF-0/s1600/periskop.png
Berikut bahan yang diperlukan untuk membuat periskop sederhana, yakni kardus bekas atau karton, perekat (dapat berupa lem atau selotip), dua buah cermin datar (usahakan memiliki ukuran yang sama, yaitu panjang 10 cm dan lebar 6 cm), busur untuk mengukur derajat kemiringan, gunting, dan kertas untuk membungkus periskop.

Langkah pertama dalam pembuatan periskop sederhana ini adalah ambil karton atau kardus dan dibagi menjadi lima bagian. Dengan rincian, 2 bagian berukuran 6 cm bagian, 2 bagian berukuran 4 cm, dan bagian terakhir berukuran 2 cm (untuk merekatkan sisi periskop, lihat gambar). Tak ada patokan ukuran di sini, buatlah sesuai kebutuhan saja. Kemudian, buat dua lubang berbentuk lingkaran (gambar 3) yang nantinya akan berfungsi untuk tempat melihat.


Langkah selanjutnya, buat dudukan cermin agar nantinya cermin dapat miring 45 derajat. Agar pas kemiringannya, gunakan busur untuk mengukur derajat kemiringannya. Panjang dudukan cermin adalah 6 cm. Rekatkan sisi periskop menggunakan lem atau selotip (membentuk bangun balok). Kedua cermin datar tersebut diselipkan pada celah yang sebelumnya dibuat. Cermin bagian atas menghadap ke bawah, cermin bagian bawah menghadap ke atas (bagian yang mengkilap berada di atas).



Perhatikan saat memasang kedua cermin, yakni harus saling berhadapan agar nantinya dapat memantulkan bayangan objek sesuai dengan konsep cara kerja periskop. Pembuatan periskop sederhana ini lebih dianjurkan menggunakan bahan dari kardus bekas. Sebab, secara umum lebih tebal dan lebih kuat dari karton biasa. Jika ingin membuat periskop yang tahan air, bahan yang digunakan dapat memilih kaca atau kayu lapis yang nantinya dapat diwarnai dengan cat anti air atau dilapisi selotip pada setiap sisinya. Gunanya, agar saat dipakai dalam air, periskop tidak kemasukan air.
  • Teleskop
Teleskop memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan periskop. Teleskop memiliki dua lensa yang dapat membiaskan cahaya. Adanya pembiasan itu& membuat objek yang jauh terlihat sangat dekat. Teleskop pertama dibuat pada tahun 1608 oleh orang Belanda bernama Hans Lippershey. Setahun kemudian, Galileo Galilei menyempurnakan teleskop itu. Setelah disempurnakan, teleskop dapat digunakan untuk mengamati bintang.
  • Kaleidoskop
Kaleidoskop adalah mainan yang dibuat menggunakan cermin. Dengan alat ini, kamu dapat membuat aneka macam pola yang mengagumkan. Pola-pola ini diperoleh karena bayangan benda-benda dalam kaleidoskop mengalami pemantulan berkali-kali. Dengan demikian, jumlah benda terlihat lebih banyak daripada benda aslinya.
  • Lup
Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa lensa cembung. Lup berfungsi membantu mata untuk melihat bendabenda kecil agar tampak besar dan jelas.

Getaran dan Gelombang



A. GETARAN

Berikut akan kita jelaskan pengertian, periode, frekuensi, dan amplitudo getaran.

1. Pengertian Getaran

Pernahkah kamu berusaha menggetar sebuah benda ? Misalnya, memukul-mukul kentongan atau meja. Setelah memukul-mukul benda tersebut, kamu merasakan adanya getaran lewat telapak tanganmu. Hal ini berlangsung sesaat saja. Jika ingin benda tersebut bergetar terus, kamu harus memukul-mukul lagi bendanya.

Cara memukul atau memberi usikan merupakan bentuk lain bahwa kamu sedang memberikan gaya pada suatu benda. Kamu telah ketahui bahwa selama ini gaya memberi efek pada benda untuk bergerak. Selain bergerak, ternyata efek gaya pada benda juga memberi efek getar.

Getaran merupakan gerak bolak-balik  suatu benda di sekitar titik tertentu (setimbang). Kita cukup sulit melihat gerak bolak- balik ini pada sebuah benda yang bergetar cepat. Ketika memukul drum, melalui kamera berkecepatan tinggi, kita akan melihat bahwa lapisan seperkian sekon. Pada beberapa benda, gerakan bolak-balik dapat berupa gerak ke kiri dan ke kanan.

Untuk membahas getaran ini menjadi lebih mudah, kita akan membahas gerak bolak-balik pada benda yang bergetar relatif lambat, seperti usikan pada mistar dan bandul sederhana.

2. Periode Getaran

Ketika kamu melepaskan beban pada bandul di titik A, terjadi  sebuah ayunan(getaran) yang melewati titik B dan C, dan akhirnya kembali ke titik A. Peristiwa ini disebut satu getaran. Adapun waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran disebut periode getaran. Satu periode adalah Waktu untuk bergerak dari posisi A ke B ke C ke B dan akhirnya kembali ke A atau sering dituliskan A-B-C-B-A. Satuan periode dalam Si dinyatakan dengan sekon (s).

Bagaimana jika simpangan untuk mengayunkan bandul diperbesar  ? Ketika simpangan diperbesar  maka simpangan ke titik setimbang dan ke titik simpangan maksimum di sisi lain akan lebih besar. Dengan demikian, dibutuhkan waktu yang lebih lama sehingga periode akan ikut berubah. Namun, untuk getaran yang harmonik, perubahan simpangan atau amplitudo tidak mengubah periode bandul. Pada pembahasan kali ini,semua getaran dianggap  harmonik. Periode bandul akan berubah jika panjang tali dan massa beban diubah. 

3. Frekuensi Getaran

Frekuensi getaran adalah banyak ya getaran yang terjadi tiap satuan waktu. Satuan frekuensi dalam SI dinyatakan dengan hertz (Hz).

Pada setiap getaran, banyaknya getaran yang terjadi berhubungan dengan waktu getaran yang diperlukan untuk melakukan satu getaran. Semakin banyaknya getaran dalam satu sekon (frekuensi),  semakin kecil waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran (periode). Hubungan antara frekuensi dan periode dinyatakan sebagai berikut.

       f = 1/ T
Keterangan:
f = frekuensi getaran (Hz)
T= periode getaran (s)

4. Amplitudo Getaran 

Simpangan terjauh yang dicapai getaran disebut amplitudo getaran (A). Satuan amplitudo dalam SI dinyatakan dengan meter.

B.GELOMBANG

Gelombang ada yang gelombang tali dan gelombang slinki. Dua macam gelombang tersebut kedua ya merambat melalui medium yang berupa partikel tali atau partikel slinki. Gelombang yang dapat merambat tanpa medium yang dikenal sebagai gelombang elektromagnetik. Cahaya merupakan contoh gelombang elektromagnetik.

1. Tambatan Getaran,Gelombang, dan Jenis Gelombang

Gelombang terjadi karena adanya energi, yaitu energi yang diberikan oleh tangan pada partikel tali dipindahkan dari ujung kiri tali sampai ujung kanan tali. Gerak naik- turun ( bolak-balik) pada ujung kiri tali merupakan sebuah bentuk getaran. Dengan demikian, getaran adalah sumber gelombang.

Karet gelang yang tergantung pada tali tidak ikut bergerak ke kanan. Berarti partikel karet tidak ikut bergerak. Energi tersebut berpindah melalui partikel tali, tanpa membawa partikel tersebut  bersamanya.  Hal ini menyebabkan getaran bergerak ke kanan. Dengan demikian, gelombang merupakan getaran yang merambat tanpa membawa partikel medium bersamanya.

Suatu lonjakan gelombang dibentuk dengan tangan yang digerakkan ke atas-bawah (naik-turun) ujung tali secara cepat. Ketika tangan menarik satu ujung tali ke atas, maka potongan tali ini juga merasakan gaya ke atas. Karena potongan tali yang ada diujung bersambungan dengan potongan tali berikutnya, akhirnya tali ini mulai bergerak ke atas juga.

Sementara setiap potongan tali berikutnya bergerak ke atas, ujung sudah dikembalikan ke posisi semula dengan tangan yang bergerak ke bawah. Sementara itu setiap potongan tali selanjutnya mencapai posisi puncaknya, tali tersebut ditarik lagi ke bawah oleh potongan tali sebelahnya (sebelumnya).

Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap gitarnya disebut gelombang transversal. Gelombang ini memiliki bukit dan lembah gelombang. Contoh, gelombang tali, gelombang permukaan air, dan gelombang arus listrik bolak-balik.

Berbeda dengan gelombang tali, jika pada ujung slinki diberikan usikan ke maju-mundur, maka akan terjadi serangkaian rapatkan dan regangan yang merambat sepanjang slinki. Pada gelombang ini, arah rambatan searah dengan arah getarnya. Gelombang ini juga disebut gelombang longitudinal.Rapatkan (pemampatan) adalah daerah gulungan-gulungan pegas yang mendekat selama sesaat, sedangkan regangan (penipisan) adalah daerah gulungan-gulungan pegas yang emnjauh selama sesaat .

Rapatkan berhubungan dengan bukit dan regangan berhubungan dengan lembah pada gelombang transversal. Selain gelombang pada slinki, contoh gelombang longitudinal.

2. Besaran-Besaran pada Gelombang

Karena gelombang terbentuk dari getaran, maka besaran ya serupa dengan besaran yang ada pada getaran. Besaran yang penting dalam gelombang adalah amplitudo gelombang, panjang gelombang, frekuensi gelombang, dan periode gelombang.


a. Amplitudo Gelombang 


 Amplitudo gelombang adalah tinggi maksimum bukit atau kedalaman maksimum lembah terhadap titik setimbang. Simbol amplitudo adalah A dan satuannya dalam SI  adalah meter. Besaran amplitudo tidak memiliki oleh gelombang longitudinal.


b. Panjang Gelombang


Gelombang transversal disebut satu gelombang jika terdiri dari satu bukit dan satu lembah. Panjang satu gelombang adalah jarak antara dua titik identik yang berurutan. Dengan kata lain, panjang gelombang adalah jarak antara puncak ke puncak yang berurutan, atau jarak antara dasar ke dasar yang berurutan pula.


Pada gelombang longitudinal, satu gelombang adalah satu rapatktandan satu regangan. Panjang gelombang diberi  simbol lambda, dengan satuan dalam SI adalah meter.


c. Periode Gelombang 


Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan untuk terjadinya satu gelombang. Pada gelombang transversal, periode gelombang adalah waktu yang berlaku antara satu titik puncak berurutan yang melewati titik yang sama pada ruang. Pada gelombang longitudinal, periode gelombang adalah waktu terjadinya satu rapatan dan satu regangan. Dalam SI, satuan periode adalah sekon.


d. Frekuensi Gelombang


Pada gelombang transversal, frekuensi gelombang (f) adalah jumlah gelombang dalam satu sekon. Pada gelombang longitudinal, frekuensi gelombang adalah jumlah rapatan dan regangan dalam satu sekon. Dalam SI, satuan frekuensi adalah hertz (Hz). hubungan antara periode gelombang dengan frekuensi gelombang adalah sebagai berikut.


                          f = 1/T


keterangan:

f = frekuensi gelombang (Hz)
T= periode gelombang (s)

Semakin tinggi frekuensi gelombang,semakin rapat jarak antara gelombang.


e. Kecepatan Gelombang


Kecepatan gelombang atau cepat rambat gelombang merupakan perbandingan antara perpindahan antara perpindahan satu panjang gelombang dan periodenya. Besar kecepatan atau kelanjuan gelombang merupakan perbandingan antara jarak satu panjang gelombang dan periodenya. 


3. Pemantulan Gelombang  


Gelombang baik gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnet ketika menghadapi penghalang, akan mengalami pemantulan. Bagaimana pemantulan gelombang pada tali ? Marilah ikuti uraian tentang pemantulan gelombang tali.

Pemantulan gelombang tali yang akan dibahas ada dua macam, yaitu pemantulan pada ujung terikat dan pemantulan pada ujung bebas.

a. Pemantulan Gelombang Tali Ujung Terikat

Setelah pemantulan, lembah gelombang datang akan menjadi bukit gelombang pantul dan bukit gelombang datang akan menjadi lembah gelombang pantul. Peristiwa ini disebut perubahan fase. Dengan demikian, pada pemantulan gelombang tali ujung terikat, gelombang datang dan gelombang pantul berbeda fase.

b. Pemantulan Gelombang Tali Ujung Bebas
Berbeda dengan ujung tetap, pantulan pada ujung bebas tidak mengalami perubahan fase. Setelah pemantulan, lembah gelombang datang akan menjadi lembah gelombang pantul dan bukit gelombang datang akan menjadi bukit gelombang pantul. Dengan demikian, pada pemantulan gelombang tali ujung bebas, gelombang datang dan gelombang pantul sefase.